Tugas Akhir PTI-Fani Sari Puspita-21411043-MNJ21A

 Perkembangan E commerce dari tahun 2022-2023


A. Pengertian E-Commerce


e-commerce adalah suatu konsep yang memungkinkan penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung. Bahkan, proses perdagangan lintas kota sampai lintas pulau pun bisa dilakukan dengan mudah. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi yang dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis. Bagusnya lagi, masyarakat menyambut tren perdagangan ini dengan tanggapan yang positif. 


B. Jenis jenis E-Commerce


1. E-Commerce Business to Business (B2B)

Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.


Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana berlangganan. Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya.


2. E-commerce Business to Consumer (B2C)


Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.


3. E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen)


Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.


Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli.


4. Consumen to Busines (C2B)


C2B adalah kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.


5. Media atau Aplikasi E-commerce


Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce diatas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).




C. Aplikasi e-commerce di Indonesia


1. Shopee

Shopee adalah salah satu contoh eCommerce di Indonesia yang bisa dengan mudah Anda akses melalui smartphone. Shopee hadir dalam bentuk website dan aplikasi yang menyediakan berbagai macam produk mulai dari kebutuhan rumah, teknologi, otomotif, dan lain sebagainya. Berdasarkan data responden riset Populix untuk Bisnis, Shopee adalah platform eCommerce yang paling mereka minati.


2. Tokopedia

Pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan aplikasi eCommerce Indonesia yang satu ini. Tokopedia adalah aplikasi jual beli milik PT. Dwitama yang didirikan pada 17 Agustus 2009. Hampir sama dengan Shopee, pilihan produk yang ada di dalam Tokopedia juga beragam. Menurut riset Populix, Tokopedia menduduki nomor dua dalam kategori paling diminati.


3. Lazada

Berbeda dengan Tokopedia, Lazada merupakan platform eCommerce yang merupakan pendirian Singapura pada tahun 2011 silam. Lazada mulai masuk dan bersaing dengan eCommerce di Indonesia sejak Maret 2012.


4. Bukalapak

Platform eCommerce yang satu ini didirikan sejak 2010 silam. Bukalapak berhasil meraih status Unicorn pada tahun 2017. Fitur dan produk yang disediakan tidak jauh berbeda dengan lainnya. Hingga saat ini Bukalapak berhasil menjadi wadah bagi jutaan pelapak.


5. Blibli

Bagian eCommerce Indonesia lainnya adalah Blibli. Didirikan sejak 2011, Blibli menduduki posisi keenam sebagai platform eCommerce yang paling diminati. Fokus bisnisnya adalah B2B, B2C, dan B2B2C.


D. Kelebihan e-Commerce


1.  Meningkatkan Transaksi Antar Wilayah


2. Meningkatkan Market Expose


3.  Tidak Membutuhkan Toko Fisik


4.  Bisa Menjadi Dropshipper


5.  Pengelolaan Usaha Lebih Mudah


E. Kekurangan e-Commerce


1. Masalah keamanan


2. Ketidaksesuaian Produk


3. Kerugian Tidak Terduga


F. Dampak E-commerce


     Dampak positif


1.      Jangkauan pasar lebih luas.


2.      Meningkatkan pendapatan dan mengurangi risiko biaya-biaya lain



3.      Pelayanan lebih maksimal ke konsumen



4.      Kemudahan dan fleksibilitas belanja


.

5.      Peningkatan manajemen suplier



Dampak negatif 


1.      Masih rawan penipuan online



2.      Hilangnya ranah privasi atau pencurian data pribadi



3.      Gangguan layanan



4.      Kehilangan kepercayaan dari konsumen



G.  E-commerce yang akan dibuat

 

saya ingin membuat e-commerce custumer to bisnis, yang melibatkan transaksi antar konsumen tidak bertemu langsung , namun hanya lewat platfrom pihak ketiga .


langkah bentuk promosi yang akan saya lakukan yaitu dengan:


1. upsell produk kita

upselling adalah suatu teknik penjualan yang digunakan untuk membuat pelanggan membelanjakan lebih banyak dengan membeli produk dengan versi yang ditingkatkan atau premium dari apa yang dibeli. Kita pasti sudah sering mendengar atau melihat hal-hal seperti “Apakah Anda ingin meng-upgrade pesanan Anda?”. Hal tersebut merupakan salah satu contoh praktik dari upselling untuk membuat customer membeli produk premium daripada produk yang awalnya ingin mereka beli.


2. Terhubung dengan Customer Melalui Fitur Live Chat

Ada banyak cara untuk senantiasa terlibat dengan customer secara positif. Salah satu contohnya yaitu, Anda dapat memanfaatkan fitur live chat untuk secara langsung membangun koneksi dengan customer baik di website ataupun toko online di e-commerce platform/ marketplace. Kehadiran fitur live chat ini dapat memungkinkan Anda untuk lebih mengarahkan pencarian mereka pada suatu halaman tertentu setelah menghabiskan waktu lebih dari satu menit, atau bahkan sesaat setelah mereka tiba di toko Anda.


3.Mengantisipasi Penjualan Mendatang

Jika Anda memiliki kemampuan untuk memperluas lini produk Anda, maka Anda harus dapat mengevaluasi permintaan pasar dan melihat apakah hal tersebut sepadan dengan biaya yang Anda keluarkan. Anda dapat melakukannya melalui berbagai pendekatan seperti riset kata kunci, validasi geografis, tren media sosial, dan sebagainya. Anda juga dapat menjual produk dengan sistem pre-order untuk melihat seberapa banyak konsumen yang berminat pada produk tersebut.


4.optimalkan Halaman Produk Anda

Conversion rate optimization (CRO) merupakan praktik yang diterapkan dalam mengoptimalkan konversi penjualan di dalam toko online Anda. Mempraktikan CRO akan membantu Anda untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada toko online Anda seperti, “di mana Anda kehilangan penjualan?”, “Konsumen seperti apa yang meninggalkan toko dan mengapa?”, “Apa yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan kembali peluang yang terlewatkan itu?”, dan sebagainya.


dan media yang saya gunakan untuk bersaing dengan pesaing di pasar yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan media sosial.

Komentar